Kamis, 02 April 2015

Museum Kayu Tana Hiba Tenggarong

Pagi ini 6 Juli 2013, suara bising kendaraan mulai terdengar menyapa pagi ini. Maklum kini Balikpapan semakin ramai dengan kendaraan terlebih tempat tinggal saya tak jauh dari pasar central yang ada di Balikpapan. 
Jam menunjukkan pukul 6 WITA. Hari ini kami berencana melakukan touring ke Tenggarong, daerah yang banyak menyimpan sejarah terlebih daerah ini pernah menjadi daerah pemerintahan Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan terbesar saat itu. 

Pantai Tanah Merah

Kami bertiga hari ini berencana untuk jalan-jalan ke pantai Ambalat yang ada di daerah Lamaru Balikpapan. Tak tunggu lama mulailah kami menyusuri jalanan kota di Balikpapan yang selanjutnya terus kearah Manggar.Sebelum berangkat tak lupa kami membawa bekal makanan kecil dan air minum. Ini merupakan kebiasaan saya sebelum berkunjung ke suatu tempat, tidak banyak tapi cukup untuk sekedar melepas penat di perjalanan. Tak terasa perjalanan kami sudah keluar dari hiruk pikuk kota Balikpapan yang kini sudah mulai ramai dengan kendaraan terutama roda dua.

Penangkaran Buaya Teritip

Tiba saatnya lagi untuk meluangkan waktu untuk sekedar refresingkan diri dari kepenatan dan rutinitas harian. Kali ini saya akan mengajak untuk mengunjungi salah satu tempat penangkaran hewan yang cukup menakutkan yaitu buaya. Di Balikpapan ada satu tempat untuk penangkaran buya. Penangkaran Buaya ini terletak di Kelurahan Teritip dengan luas areal sekitar 5 ha.Tempat ini terbuka untuk umum buka setiap hari dari pukul 08.00 – 17.00.

Ceritaku di Melawai

Awal saya pertama kali menginjakkan kaki di Balikpapan, Pantai Melawai adalah pantai pertama yang saya kunjungi. Ini dikarenakan letaknya yang tak begitu jauh dari tempat tinggal saya di Balikpapan. Cukup waktu 10-15 menit saya sudah bisa menikmati semua pesona yang ditawarkan Pantai Melawai ini. Pantai Melawai berada di sepanjang Jalan Sudirman, Balikpapan, Kalimantan Timur. Keunikan Pantai Melawai adalah saat petang akan banyak pengunjung duduk beralas tikar sambil menanti matahari terbenam dan menikmati pemandangan kapal-kapal yang sedang berlabuh, menurunkan muatan di Pelabuhan Semayang, atau berlayar di Teluk Balikpapan.

Anugerah

Berkunjung kebanyak tempat adalah impian para traveler tak terkecuali saya, apalagi tempat itu tempat yang indah, bersejarah serta mempunyai pemikat untuk segera dikunjungi meskipun tidak masuk dalam destinasi wisata daerah. Keindahan alam merupakan anugerah terindah yang Tuhan titipkan pada kita untuk dijaga dan dinikmati. Alam menyuguhkan banyak sekali keindahan-keindahannya.

Rabu, 01 April 2015

Hutan Mangrove Margomulyo

Hari ini kami berencana mengunjungi hutan mangrove Margomulyo atau sering disebut hutan mangrove SMA 8 karena letaknya dibelakang SMA 8 Balikpapan. Pagi ini Balikpapan diguyur hujan yang lumayan bisa sedikit mendinginkan kota yang sudah mulai panas ini. Hujan sudah sedikit meredda tak tunggu waktu lama saya segera berangkat dan menunggu Mbak Mika dan Mbak Zuly, merekalah yang akan menemaniku menikmati keasrian hutan mangrove di Margomulyo. Tak lama berselang mereka menghampiriku dan akhirnya kami segera mencari lokasi hutan mangrove, maklum diantara kami belum ada yang pernah berkunjung ke tempat ini.

Tugu Equator Kalimantan Timur

Saat itu kebetulan saya lagi dalam perjalanan dari kota Bontang menuju Samarinda. Ditengah perjalanan ada beberapa wisata yang menjadi kebanggaan dari daerah ini. Ada wisata alam serta desa budaya yang sangat kental dengan adat dan upacara suku Dayak. Suku Dayak merupakan suku asli Kalimantan. Solo traveling…?? Bagi yang belum pernah mungkin akan menjadi sesuatu yang menakutkan karena disini hanya kita yang akan menentukan kemana kita akan menuju dan apa yang kita lakukan semuanya bisa menjadikan sesuatu yang akan sangat menyenangkan bahkan sebaliknya akan menjadikan sesuatu yang membosankan. Pagi ini persiapan terakhir yaitu mengecek kondisi kendaraan.
 

Visitors

Flag Counter
 
Blogger Templates